Efek Kesehatan dari Sedentariness

Duduk sepanjang hari telah terbukti berkontribusi terhadap gangguan muskuloskeletal, degenerasi otot, dan osteoporosis. Gaya hidup modern kita yang tidak banyak bergerak memungkinkan untuk sedikit bergerak, yang, ditambah dengan pola makan yang buruk, dapat menyebabkan obesitas. Kegemukan dan obesitas, pada gilirannya, dapat membawa sejumlah masalah kesehatan lainnya seperti sindrom metabolik, hipertensi, dan pra-diabetes (glukosa darah tinggi). Penelitian terbaru juga mengaitkan duduk berlebihan dengan peningkatan stres, kecemasan, dan risiko depresi.

Kegemukan
Sedentariness telah terbukti menjadi faktor utama penyebab obesitas. Lebih dari 2 dari 3 orang dewasa dan sekitar sepertiga anak-anak dan remaja berusia antara 6 dan 19 tahun dianggap mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Dengan pekerjaan menetap dan gaya hidup secara umum, bahkan olahraga teratur mungkin tidak cukup untuk menciptakan keseimbangan energi yang sehat (kalori yang dikonsumsi versus kalori yang terbakar). 

Sindrom Metabolik dan Peningkatan Risiko Stroke
Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi serius seperti peningkatan tekanan darah, pra-diabetes (glukosa darah tinggi), peningkatan kolesterol dan trigliserida. Umumnya terkait dengan obesitas, dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius seperti penyakit jantung koroner atau stroke.

Penyakit kronis
Baik obesitas maupun kurangnya aktivitas fisik menyebabkan diabetes, penyakit kardiovaskular, atau hipertensi, tetapi keduanya berhubungan dengan penyakit kronis ini. Diabetes adalah penyebab kematian nomor 7 di seluruh dunia sementara penyakit jantung berubah dari penyebab kematian nomor 3 di AS menjadi nomor 5. 

Degenerasi Otot dan Osteoporosis
Proses degenerasi otot, bagaimanapun, adalah akibat langsung dari kurangnya aktivitas fisik. Meskipun secara alami terjadi seiring bertambahnya usia, juga. Otot yang biasanya berkontraksi dan meregang selama latihan atau gerakan sederhana seperti berjalan cenderung menyusut jika tidak digunakan atau dilatih secara teratur, yang dapat menyebabkan kelemahan otot, pengencangan, dan ketidakseimbangan. Tulang juga dipengaruhi oleh ketidakaktifan. Kepadatan tulang yang rendah yang disebabkan oleh ketidakaktifan, pada kenyataannya dapat menyebabkan osteoporosis—penyakit tulang keropos yang meningkatkan risiko patah tulang.

Gangguan Muskuloskeletal dan Postur Tubuh yang Buruk
Sementara obesitas dan risiko terkait diabetes, CVD, dan stroke dihasilkan dari kombinasi pola makan yang buruk dan tidak aktif, duduk terlalu lama dapat menyebabkan gangguan muskuloskeletal (MSDS)—gangguan otot, tulang, ligamen, tendon, dan saraf—seperti ketegangan sindrom leher dan sindrom outlet toraks. 
Penyebab paling umum dari MSDS adalah cedera regangan berulang dan postur tubuh yang buruk. Ketegangan berulang dapat terjadi sebagai akibat dari tempat kerja yang tidak ergonomis sementara postur yang buruk memberi tekanan tambahan pada tulang belakang, leher, dan bahu, menyebabkan kekakuan dan nyeri. Kurangnya gerakan merupakan kontributor lain nyeri muskuloskeletal karena mengurangi aliran darah ke jaringan dan cakram tulang belakang. Yang terakhir cenderung mengeras dan juga tidak bisa sembuh tanpa suplai darah yang memadai.

Kecemasan, Stres, dan Depresi
Aktivitas fisik yang rendah tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik Anda. Duduk dan postur tubuh yang buruk keduanya dikaitkan dengan peningkatan kecemasan, stres, dan risiko depresi sementara banyak penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat membantu meningkatkan suasana hati Anda serta mengelola tingkat stres Anda. 


Waktu posting: Sep-08-2021